9 November 2024
Serasa Di Rumah Sendiri, Jangan Takut Bila Lakukan Isoman di RS Kilisuci

Serasa Di Rumah Sendiri, Jangan Takut Bila Lakukan Isoman di RS Kilisuci

Kediri, demonstran.id – Selama ini sebagian warga takut dirawat di rumah sakit, mereka mengira di rumah sakit akan sangat tertekan, tidak nyaman, atau bahkan akan lebih sakit dari sebelumnya.

Karena itu, Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar meminta masyarakat tidak perlu khawatir apalagi takut melakukan isolasi di rumah sakit. Sebab, isolasi mandiri di rumah menurutnya tidak selalu lancar.

“Isoman di rumah tidak selalu aman. Jangan takut untuk menjalani isolasi di RS, karena akan dirawat oleh tenaga medis,” ujar Abdullah Abu Bakar.

Kondisi menakutkan tidak akan dilihat di rumah sakit Kota Kediri, salah satunya RS Kilisuci. Bak rumah sendiri, RS Kilisuci memberikan pelayanan penuh bagi pasien COVID gejala ringan dan sedang.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Pelayanan RS Kilisuci dr. Muhammad Fajri, “ketika pasien dirujuk ke RS Kilisuci, kami langsung cek kondisi melalui rontgen di laboratorium. Lalu nantinya akan dimasukkan ke ruang perawatan sesuai klasifikasi gejala ringan atau sedang,” ujar Fajri.

Selain itu, jika 1 keluarga yang harus dirawat, maka pasien diperkenankan ditempatkan dalam 1 ruangan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan semangat sembuh dan saling mendukung antar anggota keluarga.

“Jadi jangan khawatir akan dirawat sendirian. Jika kondisi memungkinkan dan gejala di tingkat yang sama, maka akan ditempatkan 1 ruangan dengan keluarga. Misalkan tidak, perawat akan terus memantau kesehatan pasien,” jelas Direktur RS Kilisuci Tuti Mahanani.

Tidak hanya perawatan intensif, dari segi makanan pun RS Kilisuci menyajikan makanan 3 kali sehari, serta 2 kali camilan. Bahkan, keluarga pasien masih berkesempatan mengirim makanan dengan jadwal yang sudah ditentukan RS Kilisuci.

Suasana nyaman juga diciptakan RS Kilisuci dengan menjadwalkan senam di tiap pagi, dan membuka jendela ruangan. “Ke depannya kami juga membuka pintu kamar pasien agar pasien dapat berkeliling di jam dan area tertentu. Biar pasien lebih fresh dan tidak jenuh,” ujar Tuti.

Sementara itu, salah satu penyintas COVID-19 yang pernah dirawat di RS Kilisuci bercerita, selama 5 hari menjalani perawatan, ia tidak merasa tertekan. “Karena waktu itu saya ternyata bisa 1 ruangan dengan istri saya yang sebelumnya sudah dirawat di rumah sakit. Di kamar sebelah saya, juga ada ibu dan anak yang memang dijadikan 1 kamar. Asupan vitamin pun tercukupi,” ujar Tri saat dihubungi (28/07) siang.

Saat ini, RS Kilisuci telah tersedia 99 tempat tidur dan rencananya akan ditingkatkan menjadi 170 tempat tidur. Dan biaya perawatan di RS Kilisuci ditanggung Pemkot Kediri.(glh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *