Kediri, demonstran.id – Kembali tertundanya kompetisi Liga 1 dan Liga 2 nyatanya juga berdampak terhadap agenda persiapan sejumlah tim di level kompetisi kasta ketiga Liga Indonesia.
Dampak penundaan kompetisi tersebut juga dirasakan oleh Persedikab Kabupaten Kediri sebagai kontestan tim Liga 3. Tim berjuluk ‘Bledug Kelud’ itu harus menunda kedatangan sang arsitek setelah sebelumnya proses negosiasi telah berjalan 90 persen.
Media Officer Persedikab Kabupaten Kediri, Dimas Andhika, mengatakan, jika manajemen masih menunggu kejelasan jadwal kompetisi liga di musim 2021 ini. Bila jadwal tersebut telah jelas, maka manajemen baru dapat mengambil langkah untuk mendatangkan pelatih sebagai upaya awal pembentukan tim.
“Kalau boleh jujur, nama pelatih yang akan menangani Persedikab itu sudah ada. Namun, apa yang kita khawatirkan bersama itu terjadi. Di mana kompetisi liga kembali terdunda,” ujarnya, Senin (12/7/21).
“Akan tetapi, jika jadwal kompetisi tersebut telah jelas. Maka manajemen akan mengambil langkah cepat untuk mendatangkan sosok pelatih tersebut,” kata Dimas.
Lebih lanjut, Dimas mengaku, jika jalinan komunikasi dengan pelatih tersebut hingga detik ini berjalan cukup baik.
“Sebenarnya kita sama-sama menunggu kejelasan jadwal kompetisi. Jika itu sudah disepakati akan digelar. Maka agenda untuk mendatangkan pelatih akan kita lakukan,” ungkapnya.
Menurut Dimas, kebijakan untuk menunda kedatangan pelatih dinilai tepat. Mengingat berkaca dari sebelum-sebelumnya, penundaan kompetisi bisa jadi akan berlanjut.
“Maka dari itu, kami lebih memilih untuk menunggu kepastian terlebih dahulu,” ungkapnya.
Diketahui, Persedikab pada gelaran kompetisi musim ini membawa misi cukup besar. Di mana tim berjuluk Bledug Kelud tersebut berkeinginan untuk menjuarai kompetisi liga dan naik kasta di Liga 2 musim depan.
Ambisi itu dibuktikan dengan perencanaan manajemen yang berkeinginan untuk mendatangkan sosok pelatih berlisensi AFC Pro pada musim ini. Perihal itu dilakukan apabila Persedikab benar dapat naik kasta di Liga 2 pada musim depan. Setidaknya Persedikab tak perlu kebingungan untuk mencari pelatih lain untuk penyetaraan lisensi kepelatihan.(glh)
