Kediri, demonstran.id – Menjelang 27 November 2024, dukungan terhadap pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kediri nomor urut 1 kian berdatangan dan meluas.
Selain dari masyarakat umum, dukungan itu juga hadir dari kalangan warga nahdliyin.
Hal ini disampaikan oleh calon wakil Bupati Kediri nomor urut 1, Hj Mudawamah, pada saat menghadiri undangan istighosah di Pondok Pesantren Hidayatul Muta’alimin, Sumber Cangkring, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, Selasa (15/10/24) malam.
Dikatakan oleh Hj Mudawamah, seiring dengan berjalannya waktu, banyak kelompok-kelompok majlis ta’lim maupun kelompok-kelompok masyarakat secara umum yang memberikan suport serta dukungan kepada dirinya dan Deny Widyanarko, untuk dapat memimpin Kabupaten Kediri benar-benar tercapai.
Atas dukungan yang berdatangan tersebut, Hj Mudawamah, yang juga sebagai Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Kediri itu menilai, jika dukungan tersebut menurutnya cukup berarti dan merupakan respon positif dari warga nahdliyin yang mengharapkan perubahan di Kabupaten Kediri.
“Banyak kelompok-kelompok majlis taklim ataupun kelompok-kelompok masyarakat yang memberikan dukungannya kepada kami, dan banyak pula dari mereka yang ingin kita sapa secara langsung. Kami berharap respon tersebut tidak semata dari sisi tataran zahirnya tapi juga batin,” ujarnya.
Sementara itu, pasangan Deny Widyanarko – Mudawamah memiliki 9 program prioritas yang akan mereka realisasikan apabila mereka terpilih menjadi bupati dan wakil bupati Kediri periode 2024-2029.
9 program prioritas tersebut telah mereka siapkan untuk mewujudkan Kabupaten Kediri menjadi lebih maju dan hebat.
Salah satu isi dari 9 program prioritas itu di antaranya menaruh perhatian khusus terhadap guru non formal, guru honorer, takmir masjid dan operasional pesantren melalui peningkatan dan pemerataan bisyaroh.
Mudawamah, yang memiliki latar belakang sebagai pengajar memahami betul berartinya bisyaroh bagi para guru non formal. Bisyaroh atau insentif tersebut, akan sangat bermanfaat bagi para guru non formal, honorer dan takmir masjid yang selama ini mengabdi baik di lingkungan masjid, mushola, TPQ dan madin.
Mereka yang selama ini ikhlas membagikan ilmu agama di luar sekolah, terutama kepada anak-anak. Peranan guru non formal dalam mendidik anak-anak dalam hal agama sangat penting, terutama untuk membantu menciptakan generasi penerus yang memiliki akhlak baik.
“Dengan adanya bisyaroh, mereka akan lebih semangat saat mengabdi, dalam menjalankan apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Kebetulan saya juga seorang guru, jadi saya merasakan betul manfaatnya,” tambahnya.
Dalam istighosah tersebut, ratusan warga nahdliyin yang hadir berdoa bersama, untuk para santri yang tengah menutut ilmu di pondok-pondok pesantren di seluruh Indonesia.
“Kita mohon pertolongan kepada Allah SWT, dalam rangka hari santri, mendoakan santri se-Indonesia, supaya diberikan kekuatan di dalam menuntut ilmu,” ujar Ketua Panitia kegiatan Tamim.
Momen tersebut, juga sekaligus mendoakan perhelatan Pilbup Kediri berjalan dengan kondusif, aman dan damai. (glh)