Kediri, demonstran.id – Ratusan warga Dusun Bangun Mulyo Desa Pojok Kecamatan Wates Kabupaten Kediri menolak pelaku pembacokan dengan korban 3 orang warga serta melukai 7 warga dusun Bangun Mulyo RT. 41 Desa Pojok Kecamatan Wates yang terjadi 7 Maret 2022 yang lalu kembali ke lingkungannya. Warga khawatir, jika pelaku nantinya kembali akan berulah lagi.
Nur Cholis Ketua RT setempat mengatakan bahwa warga Dusun Bangun Mulyo menolak kembalinya dan bebasnya Riyanto pelaku pembunuhan ke lingkungannya untuk selamanya. Karena hingga saat ini warga masih trauma.
” Warga saat ini masih sangat trauma, ada kodok loncat saja sudah ketakutan,” ucap Nur Cholis.
Nur Cholis menambahkan bahwa warga juga telah menggalang tanda tangan penolakan terhadap pelaku agar tidak kembali ke kampungnya. Hasil tanda tangan tersebut kemudian diberikan ke kepala Desa Pojok.
Hal senada juga diutarakan oleh Lulun warga setempat yang juga menyatakan penolakan terhadap pelaku pembunuhan, karena warga masih trauma.
” Warga masih sangat trauma, habis magrip sudah tidak ada warga yang berani keluar rumah, dengar suara agak keras sudah ketakutan,” ujar Lulun.
Lulun meminta kepada aparat kepolisian agar pelaku dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku.
” Kami meminta kepada aparat penegak hukum agar pelaku dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku, jangan dibebaskan karena selama ini pelaku tidak punya riwayat depresi, jadi kami menolak pelaku kembali ke kampung kami,” tegasnya.
Lebih lanjut lulun mengatakan jika pelaku masih dipulangkan ke kampungnya maka warga akan melakukan aksi penolakan dengan lebih banyak lagi warga yang ikut aksi tersebut.
Sementara itu kepala desa Pojok Kecamatan Wates Darwanto mengatakan terkait dengan aksi penolakan warga yang masih trauma dan ketakutan terhadap pelaku pembunuhan disikapi dengan bijak.
” Selaku kepala desa, saya meredam dengan menyampaikan kepada warga agar menyalurkan aspirasinya secara santun. Dan Alhamdulillah warga menurut,” terang Kepala Desa Pojok Kecamatan Wates Darwanto, Jumat (25/3).
Aksi penolakan yang dilakukan warga ini merupakan bentuk protes, bentuk ketakutan warga agar diketahui pemerintah desa, pemerintah daerah serta Dinas Sosial.
Lebih lanjut Darwanto mengatakan bahwa pelaku tidak akan dipulangkan sebelum benar-benar sembuh.
“untuk kondisi korban saat ini sudah membaik, sudah tenang dan saat ini masih berada di RSJ Lawang,” ucapnya.
Saat disinggung terkait biaya pengobatan pelaku, Kepala Desa Pojok mengatakan bahwa semua ditanggung oleh pemerintah desa beserta Pemerintah Daerah serta Dinas Sosial.
Seperti diberitakan sebelumnya bahwa seorang pria warga Dusun Bangunmulyo Desa Pojok Kecamatan Wates Kabupaten Kediri yang telah membabi buta melakukan pembacokan terhadap keluarga dan tetangganya, Senin (7/3/22). Pelaku pembacokan itu ialah Rianto (35) warga setempat. Akibat amukan Riyanto itu, menyebabkan 6 orang terluka, 1 kritis dan 3 orang lainnya dinyatakan meninggal dunia.(yy)
Dikirim dari Yahoo Mail di Android