Kediri, demonstran.id – Akademi Gizi Karya Husada Kediri pada tahun 2023 telah berhasil lolos dalam Program Matching Fund Ditjend Vokasi yang bermitra dengan Puskesmas Bendo. Adapun program yang dirancang oleh Akademi Gizi Karya Husada Kediri yaitu, transfer teknologi cipta menu PMT (Pemberian Makanan Tambahan) Pemulihan dengan bahan pangan lokal kepada para kader posyandu balita, transfer teknologi Pijat Tui Na kepada para kader posyandu balita, pendampingan dan pemberian PMT pemulihan dengan bahan pangan lokal dan Pijat Tui Na. Program ini diketuai oleh Mirthasari Palupi, SST., M.Kes. (Akademi Gizi Karya Husada Kediri) dengan anggota Enggar Anggraeni, SST., M.Gizi, Risma Trisnagati, A.Md.Gizi (Akademi Gizi Karya Husada Kediri), Wuri Widi Astutik, SST., M.Keb., CPHCT (S1 Kebidanan STIKES Karya Husada Kediri) dan Cheff Agus Syafruddin, M.Pd, beliau (SMKN 3 Kediri). Program ini juga melibatkan 3 (tiga) Mahasiswa dari Akademi Gizi Karya Husada Kediri dan 2 (dua) mahasiswa dari PRODI S1 Keperawatan. Sasaran para kader posyandu balita yang dilaksanakan di 5 (lima) desa wilayah kerja Puskesmas Bendo, yaitu meliputi: Desa Pelem, Darungan, Sumber Bendo, Bendo, dan Sambirejo dengan jumlah 27 posyandu balita dan 140 kader balita. Kegiatan ini dihadiri oleh ibu-ibu balita, kader tiap posyandu, bidan desa, petugas gizi, perawat dan promkes. Antusiasme mereka sangat tinggi, terbukti dengan tingginya respon dengan bertanya dan ikut mempraktekkan pada saat kegiatan berlangsung.

Transfer teknologi pemberian makanan tambahan (PMT) Pemulihan berbahan dasar pangan lokal. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Pelem, Darungan, Bendo, Sambirejo, Sumberbendo pada bulan Agustus 2023. Diantaranya menu yang dipraktekkan adalah : hot dog labu kuning isi sosis sayuran, klapetart singkong kukus dan sus goreng ayam sayur, yang di pandu oleh Cheff Agus Syafruddin, M.Pd, beliau adalah anggota tim pengusul Matching Fund yang berasal dari SMKN 3 Kediri. Saat berlangsungnya praktek memasak, para ibu balita dan kader posyandu memiliki antusiasme yang sangat tinggi. Mereka ikut berperan aktif dalam mempraktekkan menu PMT Pemulihan berbahan dasar pangan lokal. Tujuan kegiatan ini ialah untuk meningkatkan pengetahuan serta ketrampilan ibu balita dan ibu kader dalam pengolahan Makanan Tambahan berbahan pangan lokal sebagai alternatif kudapan balita agar lebih bervariatif, murah dan terjangkau.

Kegiatan transfer teknologi akupresure, dilaksanakan pada bulan Agustus 2023 pada 5 (lima) desa di wilayah kerja Puskesmas Bendo. Kegiatan ini diawali dengan pembagian buku akupresure dan minyak pijat, kemudian dilanjut dengan penyampaian materi tentang transfer teknologi akupresure dan praktek pijat Tui Na yang disampaikan oleh ibu Wuri Widi Astuti, SST.,M.Keb., CPHCT , beliau adalah anggota tim Matching Fund yang berasal dari Prodi S1 Kebidanan STIKES Karya Husada Kediri . Praktek pemijatan dilakukan kepada balita yang diikuti oleh ibu balita dan kader. Disini terlihat ibu balita dan kader antusias dalam mengikuti kegiatan transfer teknologi akupresure. Manfaat adanya kegiatan ini bagi kader dan ibu balita adalah dapat menambah ketrampilan dalam melakukan pemijatan pada balita sedangkan untuk balita pemijatan ini memberikan pengaruh positif terhadap tumbuh kembang anak, memberikan pengaruh yang besar pada perkembangan anak, dapat merangsang aktivitas saraf yang dapat menyebabkan penyerapan lebih baik pada sistem pencernaan sehingga anak akan lebih cepat lapar,

Selanjutnya yaitu kegiatan pendampingan dan pemberian PMT pemulihan dengan bahan pangan lokal dan akupresure. Pendampingan dan pemberian PMT berlangsung pada tanggal 19 Oktober – 20 November 2023. Proses kegiatan pemberian PMT pemulihan dengan bahan pangan lokal ini berlangsung setiap hari yang diberikan pada waktu pagi. Manfaat dari kegiatan ini ialah penurunan angka stunting di wilayah kerja UPTD PKM Bendo, mendapatkan hasil inovasi berupa kumpulan resep PMT pemulihan dengan bahan pangan lokal yang digunakan sebagai variasi menu dalam pencegahan dan penanganan balita stunting.
“Program Matching Fund ini sangat bermanfaat bagi kami dan memberi inspirasi kepada kami selaku mitra untuk mengembangkan inovasi dalam pencegahan dan penanganan stunting di wilayah kerja Puskesmas Bendo dengan mencanangkan GAS PITU (Gerakan Atasi Stunting dengan Pijat Tui Na),” ujar drg. Sriwulan Nugrahini selaku Kepala Puskesmas Bendo.
“Dengan Transfer Teknologi Inovasi Resep PMT Pemulihan Berbahan Pangan Lokal Dan Pijat Tui Na kepada kader ini dapat dijadikan modal bagi para kader untuk mendukung pelaksanaan program GAS PITU,” tambah ibu Heny Purwati selaku Petugas Gizi Puskesmas Bendo.
“Alhamdulillah Program Matching Fund ini telah terlaksana, semoga kegiatan ini bermanfaat bagi seluruh kader posyandu di wilayah kerja Puskesmas Bendo dan mitra kami yaitu Puskesmas Bendo. Tak lupa ucapan terima kasih kami ucapkan kepada Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi yang telah memberikan padanan dana untuk kami dan mitra kami atas kerjasamanya,” ujar Mirthasari selaku Ketua Tim Program Matching Fund. (Adv/glh)