Kediri, demonstran.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri pada tahun depan berniat untuk menambah satu SMP negeri di Kota Kediri.
Hal itu dilakukan sebagai upaya pemerataan di sektor pendidikan Kota Kediri.
Sebagai langkah awal, beberapa keperluan yang menjadi kebutuhan dalam perencanaan penambahan SMP tengah dibahas. Salah satunya terkait kebutuhan guru dan ruang kelas.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Kediri, Siswanto menjelaskan untuk sementara waktu kebutuhan kelas dan jumlah guru masih belum diketahui. “Sementara ini memang belum diketahui berapa kebutuhan guru karena jumlah kelas juga belum ditentukan. Tetapi jika menyesuaikan mata pelajaran yang ada di SMP maka harus ada 12 guru mata pelajaran,” katanya.
Sedangkan, mengenai jumlah guru SMP di Kota Kediri dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Kementerian Pendidikan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) ada sebanyak 501 guru yang terdata pada semester ganjil 2021-2022. Sementara pada rilis Badan Pusat Statistik (BPS), Kota Kediri dalam tahun ajaran 2020-2021 ada sebanyak 911 guru termasuk kepala sekolah.
Jumlah guru tersebar di 33 SMP di Kota Kediri yang memiliki kurang lebih 225 Rombongan Belajar (Rombel) dari yang didapat Dapodik semester ganjil 2021-2022 Kemenristek Dikti. Dengan jumlah guru yang dimiliki Kota Kediri menurut Siswanto tidak ada masalah mengenai kebutuhan pengajar di SMP.
“Untuk kebutuhan guru saya rasa tidak ada masalah, kami bisa melakukan mutasi PNS atau jika kurang bisa merekrut guru honorer. Selain itu tahun ini Pemkot Kediri juga sedang membuka seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) untuk guru. Guru P3K juga bisa mengisi SMPN 9 jika sudah dibangun nanti,” tukasnya.
Pada indeks pemerataan guru Aparatur Sipil Negara dalam rilis Neraca Pendidikan Kota Kediri 2019 tercatat masih cukup baik. Untuk indeks guru yang mengajar mata pelajaran Ujian Nasional (UN) di angka 0,7, sementara guru mata pelajaran lain memiliki indeks 0,24.(glh)