Kediri, demonstran.id – Bagai bola salju yang terus menggelinding, kasus pelecehan seksual di lingkup Perguruan Tinggi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri terus berlanjut.
Seiring berjalannya waktu atas terbongkarnya kasus pelecehan seksual tersebut memunculkan dugaan baru yakni menyangkut jumlah pelaku hingga korban.
Dugaan ini pun dilontarkan oleh Pimpinan Umum Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) IAIN Dedikasi Kediri Ahmad Eko Hadi, yang diketahui dalam konteks ini dirinya juga sebagai tim advokasi terhadap kasus pelecehan seksual di IAIN Kediri.
Selain kasus yang diduga melibatkan dosen Fakultas Ushuluddin ini, lanjut Eko, pihaknya juga menerima berbagai aduan dengan pelaku yang berbeda. “Iya kemungkinan lebih dari satu. Sedangkan datanya masih dirahasiakan,” paparnya.
Eko mengakui, adanya sejumlah pengaduan kasus pelecehan seksual, namun demikian, aduan tersebut masih belum memenuhi syarat bukti-bukti yang layak. “Beberapa memang pernah ngomong aja ke LPM Dedikasi, kalau pernah diperlakukan tidak pantas. Cuma itu belum diproses,” paparnya.
Sementara itu, saat tim liputan Demonstran id, menggali keterangan lebih jauh terkait adanya dugaan pelaku baru dengan menghubungi Sardjuningsih selaku Kepala Profil Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) IAIN Kota Kediri mengatakan, jika saat ini terkait jumlah pelaku masih tetap sama yakni satu orang.
Namun demikian, dirinya mengaku jika dalam kasus ini juga tidak menutup kemungkinan terjadi penambahan pelaku maupun korban.
“Semua masih kita bungkus. Karena dalam hal ini masih perlu bukti-bukti penunjang lainnya,” ungkapnya.(glh)