Kediri, demonstran.id – Sejumlah upaya terus dilakukan untuk menekan angka stuntung yang terjadi di wilayah Kota Kediri.
Selain terus menggalakkan imbauan untuk gizi baik, Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri juga senantiasa mengontrol keberadaan Ibu Hamil.
Seperti yang dilakukan hari ini, (15/2) Pj Wali Kota Kediri Zanariah mengunjungi dua kediaman ibu hamil berisiko tinggi dan balita gizi.
Ibu hamil dan balita yang dikunjungi merupakan warga Kelurahan Burengan dan Kelurahan Jamsaren.
“Ibu hamil risiko tinggi ini harus terus dipantau perkembangannya. Konsumsi makanan bergizi setiap hari adalah keharusan dan yang perlu diperhatikan juga terkait kebersihan baik dari makanan maupun lingkungan,” Pesan Pj Wali Kota Kediri.
Zanariah juga tak lupa mengingatkan para ibu hamil berisiko tinggi agar melakukan pemeriksaan rutin demi kesehatan ibu dan bayi. Perlu diingat juga bahwa ibu hamil harus bahagia dan selalu berpikir positif, karena berpengaruh terhadap janinnya.
Selain itu, Pj Wali Kota Kediri juga berpesan kepada para ibu dari balita yang gizi kurang untuk selalu mencukupi gizi anaknya. “Beri makanan bergizi seperti ikan, sayur, buah dan lainnya. Selain itu ibu bisa melapor semisal ketika diberi bantuan makanan untuk anak ibu, ternyata anaknya alergi. Hal itu bisa dilaporkan agar bisa disesuaikan,” jelasnya.
Perlu diketahui, ibu hamil yang dikunjungi pertama memiliki risiko kehamilan kedua jaraknya terlalu dekat dengan anak pertama. Yaitu kurang dari 2 tahun dan riwayat _sectio caesarea._ Sedangkan ibu hamil yang dikunjungi kedua, memiliki riwayat abortus.
Pada kunjungan ini para ibu hamil dan balita yang mengalami gizi kurang diberikan bingkisan buah dan bahan makanan sehat seperti telur, kacang hijau dan lainnya.
Hadir pula Pj Ketua TP PKK Kota Kediri Novita Bagus Alit, Kepala Dinas Kesehatan Mohammad Fajri, Camat Pesantren Widiantoro, Lurah Burengan Adi Sutrisno, Lurah Jamsaren Zaki Zamani, kader PKK Kelurahan Burengan dan Kelurahan Jamsaren.(glh)
