Kediri, demonstran.id – Meski sebagai penyandang disabilitas tuna rungu, Imam Rusli pelajar SLB Darma Wanita Grogol kabupaten Kediri ini mempunyai banyak kelebihan. Selain jago menggambar hingga melukis di kanvas, Imam Rusli juga mahir dalam hal desain grafis. Banyak perlombaan yang diikuti dan menjadi juara sehingga banyak penghargaan yang diterimanya.
Kemampuan Imam Rusli yang merupakan anak KPM (keluarga penerima manfaat) PKH (Program Keluarga Harapan) kecamatan Tarokan ini ditunjukkan saat launching gerakan penanganan stunting di Balai Peningkatan Kompetensi ASN kabupaten Kediri di kecamatan Tarokan. Bahkan hasil lukisannya diapresiasi oleh sekda kabupaten Kediri.
Kartika, guru sekaligus pembimbing Imam Rusli dari SLB Darma Wanita Grogol mengatakan bakat menggambar sudah diketahui sejak Imam Rusli masuk SLB. Maka pihak sekolah berinisiatif untuk mengikutkan les melukis dengan dibiayai pihak sekolah.
“Agar bakat menggambar dapat berkembang maka pihak sekolah berinisiatif mengikutkannya les melukis hingga ke Nganjuk,” ujar Kartika.
Masih menurut Kartika, metode belajar yang diterapkan kepada Imam Rusli yang merupakan penyandang disabilitas tuna rungu adalah dengan bahasa isyarat. Tetapi agar Imam dapat berkomunikasi dengan orang lain, dirinya mengajar dengan bahasa oral atau dengan memperhatikan mimik mulut saat berbicara.
“Awalnya dengan bahasa isyarat. Tetapi agar dapat berkomunikasi dengan semua orang maka diajarkan komunikasi dengan membaca bibir saat berbicara,” kata Kartika yang juga menjadi distributor produk skincare ini.
Lanjut Kartika, dirinya berharap penyandang disabilitas tidak hanya diberi bantuan material saja, tetapi juga diberi kesempatan yang sama dalam hal memperoleh pekerjaan. Sehingga para penyandang disabilitas dapat berpenghasilan disesuaikan dengan kemampuan yang dimilikinya. (ir)