5 Desember 2024
Ibu Hamil Menjadi Prioritas Vaksinasi Karena Berisiko Tinggi

Ibu Hamil Menjadi Prioritas Vaksinasi Karena Berisiko Tinggi

Kediri, demonstran.id – Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar bersama Ketua Tim Penggerak PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abdullah Abu Bakar meninjau pelaksanaan vaksinasi bagi ibu hamil di Kota Kediri, Sabtu (7/8). Pelaksanaan vaksinasi difokuskan pada tiga tempat. Kecamatan Mojoroto di Taman Sekartaji, Kecamatan Kota di Hutan Joyoboyo, dan Kecamatan Pesantren di Taman Tempurejo.

Abdullah Abu Bakar menjelaskan percepatan vaksinasi di Kota Kediri akan terus dilakukan. Ibu hamil menjadi salah satu prioritas yang mendapatkan vaksinasi. Ibu hamil termasuk dalam kelompok risiko tinggi bila terpapar. Belakangan ini angka kematian pada ibu hamil dan ibu melahirkan meningkat. Untuk itu, Pemerintah Kota Kediri menyediakan slot khusus bagi ibu hamil agar segera tervaksin. “Ibu hamil ini risikonya tinggi seperti orang yang memiliki komorbid. Kita prioritaskan ibu hamil ini untuk segera mendapat vaksin,” ujarnya.

Lebih lanjut, Wali Kota Kediri mengungkapkan tidak ada target khusus dari Pemerintah Kota Kediri pada vaksinasi ibu hamil ini. Pemerintah Kota Kediri akan terus melakukan vaksinasi bagi ibu hamil yang ada di Kota Kediri. Data Pemkot Kediri ada 699 ibu hamil tapi hari ini sepertinya belum datang semua. “Mereka yang belum bisa hari ini bisa datang ke Puskesmas. Kita akan terus edukasi supaya ibu hamil segera tervaksin semua. Mumpung Pemerintah Kota Kediri memfasilitasi ya ambil aja. Ini semua untuk keamanan,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Kediri mengungkapkan TP PKK Kota Kediri akan terus berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Kediri untuk mendorong agar ibu hamil yang telah memenuhi syarat dan ketentuan agar segera mengikuti vaksinasi. Aturan vaksinasi bagi ibu hamil pun juga telah diterbitkan oleh Kemenkes melalui surat edaran “Tidak perlu takut dan abaikan hal-hal yang lain. Ayo silahkan datang dan manfaatkan momen ini karena ibu hamil ini diprioritaskan. Kalau sewaktu-waktu in case terjadi kondisi darurat kita sudah ada pengamannya. Ibaratnya kita sudah pakai seat belt lah. Jangan sampai terjadi kondisi kecelakaan tapi kita tidak pakai seat belt. Kita bisa jatuh ke kondisi yang berat,” ujarnya.

Untuk pelaksanaan vaksinasi bagi ibu hamil hari ini, Ferry Silviana Abdullah Abu Bakar menjelaskan bahwa tidak ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang dialami oleh ibu hamil. Beberapa ibu hamil yang sedang menjalani observasi pun tidak merasakan efek apapun. “Pemerintah sudah memberikan ijinnya berarti sudah ada risetnya. Sejauh ini tidak ada KIPI tadi ibu-ibu saya tanya juga tidak ada efeknya. Semoga setelah vaksinasi ini ada penurunan tren kematian. Rata-rata kematian pada ibu melahirkan mereka belum tervaksin,” jelasnya.(glh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *