Kediri, demonstran.com – Tiga bulan terakhir ini, harga kedelai terus alami kenaikan yang cukup signifikan.
Kenaikan itu dimulai pada bulan April 2021 kemarin, yang sudah berada dikisaran harga 9 ribu rupiah per kilogram. Dan pada bulan Juni ini, harga kedelai terus naik mencapai 11.500 rupiah perkilogram.
Akibat terus membumbungnya harga kedelai tersebut, membuat pengrajin tahu di Kediri kelimpungan. Bahkan, ada sejumlah pengrajin tahu yang terpaksa gulung tikar, dan menunggu harga kedelai kembali stabil.
Gatot Siswanto, pengrajin tahu asal Kabupaten Kediri mengatakan, harga bahan baku tahu yang terus mengalami kenaikan membuat dirinya merasakan di titik sulit. Bahkan dari 150 anggota sesama pengrajin tahu, kurang lebih 10 persennya alami gulung tikar.
Masih kata Gatot, untuk mensiasati kedelai mahal ini dirinya mengaku membuat ukuran tahu jauh lebih kecil.
“Jadi kita harus pandai berinovasi disituasi sulit ini. Salah satu cara yang kita lakukan ialah memperkecil ukuran tahu,” ungkapnya.
Gatot menyebut, imbas dari naiknya harga kedelai membuat dirinya mengurangi produksi hampir setengahnya. Bila sehari ia mampu menggunakan kedelai hingga 600 kilogram, kini dirinya hanya menggunakan 300 kilogram.
“Ini kita lakukan agar tahu juga tidak membludak di pasaran mengingat saat ini pengrajin tahu mengalami masa sulit. Sehingga pada nantinya bisa menjadi hukum pasar,” ujarnya.
Lebih lanjut, dengan terus naiknya harga kedelai, Gatot Siswanto berharap agar pemerintah daerah segera turun tangan dan segera melakukan penstabilan harga.(glh)