Kediri, demonstran.id – Tepat pada (31/5), rombongan jamaah haji asal Kabupaten Kediri, Jawa Timur berangkat menuju Baitullah untuk mejalankan rukum Islam yang kelima.
Ada setidaknya 1.130 jamaah yang terbagi atas kloter 73 dan 74 itu berangkat diberangkatkan secara langsung oleh Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana dari Kantor Pemerintah Kabupaten Kediri.
Dalam hal ini, Bupati Kediri meminta kepada pihak petugas agar senantiasa mengecek kondisi kesehatan para jamaah. Mengingat dari jumlah jamaah tang diberangkatkan, 60 persen di antaranya rentan terhadap penyakit utamanya hipertensi.
“Jam-jam segini (dini hari) biasanya rawan tensinya naik. Begitu Sesampai di Surabaya langsung kita lakukan pemeriksaan tensi para jamaah,” terang Mas Dhito.
Dari jumlah tersebut pemerintah menyiapkan 1 dokter dan dua perawat di masing-masing kloter. Harapannya, kondisi fisik dan mental para jamaah selama melakukan ibadah haji bisa terus dimonitor.
Kemudian, dari jamaah yang ada kasus terbanyak yang dialami jamaah dan merupakan resiko tertinggi adalah hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung, kemudian faktor kolesterol.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, dr. Bambang Triyono Putro menambahkan petugas kesehatan ini nantinya akan terus mengawal para jamaah.
“Kalau bergeser ke arafah ya ikut ke arafah, kalau ke muzdalifah ya ikut ke muzdalifah,” terangnya.
Terkait vaksinasi polio dan meningitis, menurutnya seluruh jamaah telah divaksinasi. Sedangkan menanggapi cuaca panas di Arab Saudi, dr. Bambang menghimbau kepada seluruh jamaah untuk memperbanyak porsi minum.
“Juga menggunakan alat pelindung diri karena terpaan sengatan sinar matahari, karena mempengaruhi fisik dan mental jamaah,” tambahnya.(glh)